Tuesday, 17 July 2012
Cara Menyampaikan Dakwah (Bahagian 3)
Inilah ketiga metode dakwah yang semuanya harus dipakai untuk menyatakan
kebenaran di mana pun pengembang dakwah --yang menyatakan-- tersebut berada,
baik di hadapan penguasa, maupun di hadapan rakyat jelata. Dalam hal ini,
pengemban dakwah harus memberikan pemikiran yang benar dan jelas. Ia juga wajib
menentang, agresif, serta yakin terhadap kebenaran yang diserukan. Dia akan
menentang dunia seisinya, menentang penguasa zalim serta para kaki tangannya,
memaklumkan perang pemikiran terhadap orang yang berkulit hitam maupun merah,
tanpa memperhatikan pertimbangan adat, tradisi atau agama-agama, akidah-akidah,
penguasa ataupun rintangan-rintangan apapun. la juga tidak akan berpaling sedikit
pun kepada sesuatu, selain kepada risalah Islam.
Adalah Rasulullah saw. telah mengawali (berdakwah) kepada orang Quraisy
dengan mencela, memaki-maki Tuhan-tuhan mereka, menentang den menghina
keyakinan-keyakinan mereka. Padahal beliau sendirian, tidak ada orang lain yang
bersamanya, tidak ada pendukung, dan tanpa senjata apapun, kecuali senjata keimanan
beliau yang sedemikian kuatnya terhadap Islam yang beliau dakwahkan. Beliau
juga sama sekali tidak memperdulikan kebiasaan, tradisi, serta
kepercayaan-kepercayaan bangsa Arab, juga tidak bermanis muka dengan mereka,
serta tidak pernah sedikitpun menghiraukan kepentingan dan kebutuhan mereka.
Beliau membacakan firman Allah SWT. kepada mereka:
"Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah
menjadi bahan bakar api jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya.”
(Q.S. Al Anbiyaa: 98)
'Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa."
(W.S. Al Lahab: 1)
"Dan janganlah karu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina
yang banyak mencela yang kian kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi
perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain
itu yang kenal kejahatannya.'
(Q.S. Al Qolam: 10-13)
Orang-orang Quraisy bahkan pernah berandai-andai agar beliau dapat bersikap
lunak (kepada mereka).
Allah SWT. berfirman:
"Maka mereka menginginkan supaya kamu lunak lalu mereka bersikap lunak
(pula kepadamu)."
(Q.S. Al Qolam: 9)
Akan tetapi Rasulullah saw. tetap menyerang dengan tajam, sehingga
kekafiran tersebut benar-benar lenyap. Demikian halnya dengan pengemban dakwah,
mereka juga wajib menyampaikan dakwahnya dengan agresif dan menentang dengan
mencurahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya sehingga berkibarlah bendera
"LAILAHA ILLA ALLAH, MUHAMHADUR RASULULLAH."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)


































